Politik Tubuh Dalam Tari
Lewat gerak pula manusia terkotak-kotakkanmenurut hukum formalitas kebudayaan di mana manusia itu hidup. Lalu, muncullahberbagai ekspresi kumpulan dan susunan gerak tubuh yang kemudian disebutsebagai “tari (dance)”.
Lewat gerak pula manusia terkotak-kotakkanmenurut hukum formalitas kebudayaan di mana manusia itu hidup. Lalu, muncullahberbagai ekspresi kumpulan dan susunan gerak tubuh yang kemudian disebutsebagai “tari (dance)”.
Panyebutan ‘keris’ katulis ing prasasti Karangtengah taun 824 M minangka daftar peralatan. Ing candi Borobudur ana siji panel nggambarke wong nyekel gaman kaya keris (Lumintu, 1985: 3). Ing candi Sukuh (abad 15 M) cetha nggambarke sijining empu kang lagi nggawe keris. Relief iki nggambarke Bima minangka pengejawantahane empu kang lagi numbuk wesi, Ganesha ing tengah lan Arjuna lagi mompa luweng tumbukan wesi.
Senthong merupakan salah satu kosakata jawa yang digunakan untuk menyebut kamar tidur. Kata senthong ini sudah tidak lazim lagi kita temui di masyarakat Jawa, khususnya Jawa Tengah. Kata “kamar” lebih akrab mereka gunakan sebagai ganti kata “senthong” itu sendiri. Lalu apa yang membedakan senthong dengan kamar (bilik)? Jelas ada isensi yang berbeda. Kalau di jawa…
Ing dina Kemis tanggal 29 April 2010 iki para seniman (tari kususe) mangayubagya Hari Tari Dunia kang kaping 28, sakwise dicanangke dening PBB ing taun 1982. Prayaan iki dianakke kanggo ngelingi tokoh tari modern Jean-Georges Noverre kang lair ing taun 1727. Ing pahargyan taun iki PBB nduweni pesen “REACHING FOR EQUALITY, COMPASSION AND TOLERANCE” (Ngranggeh Kesetaraan, Kebersamaan dan Toleransi).
Tahun ini wayang wong Sriwedari (WWS) telah mencapai usia lebih dari satu abad. WWS adalah sebuah kelembagaan kesenian komersial yang didirikan tahun 1910 untuk melengkapi fasilitas hiburan yang ada di kebon raja Sriwedari atas perintah Paku Buwono X. Pada saat yang sama terjadi perubahan struktur sosial masyarakat dengan lahirnya golongan masyarakat menengah (pengusaha, pedagang dan pekerja).
Lurik-lurik lurike weton Pedan
tur lumayan sing ngagem sajak kepranan
lurik-lurik lurike weton Trasa
nadyan prasaja sing ngagem katon gembira
Ing postingan punika kula namung badhe nuduhake bilih ing samangke sampun beredar font2 nusantara, karya pribumi ingkang sampun dikomplite kaliyan keyboardipun saha keterangan-keterangan migunakaken font punapa dene keyboardipun.
Santet, diksi dan kata sederhana yang sudah akrab bagi telinga masyarakat Indonesia. Santet secara sederhana merupakan sebuah usaha untuk mempengaruhi psikologis dan fisik atau memasukkan benda-benda tertentu pada tubuh seseorang. Santet subur bertebaran di Nusantara. Bahkan keberadaannya sudah kekal sebelum negeri ini merdeka. Santet tak semata sebuah aktivitas magis, namun darinya banyak menarasikan simbol-simbol kultural.…
Banyak sekali masyarakat kita yang tidak mengenal instrumen yang satu ini. Pengalaman penulis waktu pertama kali singgah dan mengontrak di sebuah desa, dan memainkan instrumen tersebut dikala waktu senggang, masyarakat setempatpun menanyakan instrumen tersebut.
“Kalau dipikir-pikir, judulnya demi seniman. Jikalau kalangan seniman sendiri tegas menolak gagasan itu namun pemerintah tetap memaksakan kehendaknya, kan justru menjadi aneh ya, Pret,” ucap Lik Karyo.
Saru adalah kosakata dalam bahasa Jawa, yang artinya porno. Kenapa saya kasih judul itu untuk berbicara tentang candi ini?
Wayang kian lama kian ditinggalkan oleh penggemarnya. Kenapa? Banyak sekali alasannya. Kalau saya bayangkan seperti halnya dulu kita menggunakan IE (Internet Explorer) untuk menjelajahi dunia maya, sekarang kita bisa menggunakan google chrome, atau Mozilla, opera mini dan masih banyak lagi aplikasi yang bisa digunakan untuk menjelajah dunia maya.
Secara epistemologis, akar kekerasan bersumber dari dalam yang bersifat instingtif dan dari luar diri manusia yang bersifat stimulus (rangsangan) terhadap lahirnya tindak kekerasan. Dalam pengertian sempit, kekerasan mengandung makna sebagai serangan atas penyalahgunaan fisik terhadap seseorang atau binatang, atau serangan, penghancuran, perusakan yang sangat keras, kasar, kejam dan ganas atas milik seseorang (Windu, 1992: 63).
Nabi Sulaiman berkata, “Tidak ada yang baru di bawah sinar matahari.” Iya bener juga, hidup adalah sama, cita-cita adalah sama, hukum alam sama di setiap masanya. Perlu diketahui bahwa ada 2 aspek kehidupan yang saling terkait, yaitu semangat ketergantungan dan kebebasan.
Keroncong adalah salah satunya. Ia masih menjadi bunyi namun dari suara yang kalah oleh benturan sebuah peradaban musik mutakhir. Zaman keemasannya seolah telah berlalu, meninggalkan sejuta kenangan manis dengan lahirnya lagu-lagu monumental yang abadi hingga kini.
Pandhita juga orang yang mumpuni dalam hubungan horisontal dan vertikal. Dalam segala kebijakan dibutuhkan nurani, bukan karena kekuasaan ataupun uang. Aku jadi teringat film tentang hukum dari Amerika, dimana ada seorang pengacara yang bisa menyelamatkan orang kulit hitam Afrika yang telah menembak mati orang Amerika.
Agar anda bisa menggunakan aksara jawa di komputer anda, maka telah dirancang sebuah program font aksara jawa dan program keyboard aksara jawa sehingga memungkinkan bagi anda untk menggunakannya secara praktis.
Madura, Soto Betawi. Semua adalah sama-sama soto namun kenapa harus diikuti dengan nama wilayah-wilayah tersebut. Jawabannya cukup simpel, Jika Merriam (1964) menekannya studi musik dalam konteks budaya maka bisa pula kita tekankan studi soto dalam konteks budaya. Artinya, dalam balutan vokal maupun soto tersebut tertuang tentang konsep-konsep bumbu maupun piranti budaya masyarakat pengkultusnya.
Semar kamu dimana ini saya sajikan dalam durasi waktu sekitar 25 menit, dengan menggunakan medium musik 2 buah kacapi sunda dan wayang punakawan. di dalam ceritanya para anak-anak semar mencari ayahnya, dan selalu mengingat ajran-ajaran kemanusian yang disampaikan oleh ayahnya, yaitu SEMAR. Akhir perjuntukan Garengpun berorasi dan mempertanyakan kepada audien, “SIAPA YANG BERANI JADI SEMAR?”
Amarta, tentang hilangnya kyai semar yang tanpa kabar-kabar, sehingga situasi negara menjadi amburadul. Tidak selang berapa waktu datanglah Durna, yang minta kejelasan keberadan semar. Durna justru member informasi bahwa di astina ada 2 semar yang tertangkap. Akhirnya mereka datang bersama-sama untuk memastikan mana semar yang benar.
Lazim kita jumpai, ibu dan pahlawan-pahlawan wanita masa kini dianalogikan “bagai Srikandi”. Tentu pelukisan semacam ini bukannya tanpa maksud, namun sarat akan bingkai penaknaan kultural atau bahkan mungkin yang transenden. Srikandi, sosok wanita dalam epos wayang Mahabarata yang tradisional itu kini abadi dalam percaturan icon mutakhir. Seperti apa Srikandi, dan kenapa harus Srikandi?
Jika anda pernah menyaksikan film Pengkhianatan G 30S/PKI besutan sutradara Arifin C.Noer tentu tidak asing lagi dengan sepenggal teks lagu di atas. Ya, dalam film itu teks lagu yang berjudul genjer-genjer di atas dinyanyikan oleh anggota Gerwani dan Pemuda Rakyat ketika beberapa jendral diculik dan disiksa. Lagu yang diidentikkan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI) tersebut menjadi haram di era orde baru. bahkan penciptanya Muhammad Arief asal Banyuwangi meninggal karena dibunuh, dianggap sebagai pengikut PKI pada pembantaian tahun 1965-1966.
Keangkuhan semakin terlihat gila, ketika saya menyaksikan orang-orang buta yang berjalan berderetan guna mengantri amplop dan bersalaman dengan PRESIDEN. Ntah itu mereka tulus datang atau sebuah permainanpun tiada yang tahu kecuali jiwa masing-masing.
Memasuki hari besar seperti hari raya, sering kali terdengar istilah ‘pulang kampung’. Padahal tidak selalu tempat tujuan tersebut mencerminkan keadaan suatu kampung, bisa saja kota. Namun toh demikian tetap saja istilah kampung digunakan. Kenapa harus kampung? Sebegitu pentingkah kampung hingga seseorang merasa kehilangan identitasnya jika tidak memiliki kampung. Lalu bagaimana dengan ‘kampungan’?
Akhrinya saya berharap dukungan doa-doa dari teman-teman sekalian, semoga pentas nanti malam berjalan lancar sesuai dengan harapan kami. Dan sesungguhnya yang terpenting bagi saya dan kawan-kawan adalah saat prosesnya, sedangkan pementasan ini sendiri adalah tempat untuk uji nyali. Karena seusai pementasan, esok harinya akan diadakan diskusi.